Skip to main content

MAKALAH MEMBACA KRITIS


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

       Banyak yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca kritis, dengan membaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dengan bertambahnya wawasan ilmu pengetahuan yang dimiliki, akan menjadikan manusia sebagai insan yang pandai dan juga menambah kualitas pribadi manusia itu sendiri. Terutama bagi para mahasiswa sebagai agen pembawa perubahan yang dituntut memiliki wawasan yang luas untuk dapat diterapakan dalam berbagai kepentingan, salah satunya yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah.
      
       Namun sayangnya minat membaca masyarakat Indonesia sangatlah kurang. Hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) menyebut, budaya membaca masyarakat Indonesia pada 2012 terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia. Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara tersebut. Dan juga berdasarkan survei UNESCO minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca. Angka UNDP juga menyatakan bahwa angka melek huruf di Indonesia hanya 65,5 persen saja.

       Dengan demikian penulis akan membahas dan mendiskusikan berbagai hal mengenai membaca kritis, melalui sebuah makalah yang berjudul Membaca Kritis.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian membaca kritis ?
2.      Apa saja ragam membaca kritis ?
3.      Bagaimana membaca kritis artikel ilmiah ?
4.      Bagaimana membaca kritis artikel populer ?
5.      Bagaimana memanfaatkan informasi secara kritis melalui internet ?

C.       Tujuan Penulisan
1.      Mendiskripsikan pengertian membaca kritis
2.      Menguraikan berbagai ragam membaca kritis
3.      Memaparkan membaca kritis artikel ilmiah
4.      Memaparkan membaca kritis artikel populer
5.      Menggali pemanfaatan informasi secara kritis melalui internet

D.      Manfaat Penulisan
1.      Menambah wawasan ilmu pengetahuan
2.      Menambah motivasi membaca kritis


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Membaca Kritis
      
       Membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh ketegangan hati, memdalam, evaluatif, serta analitis dan bukan hanya mencari kesalahan (Albert 1961b : 1).
       Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta – fakta yang terdapat dalam bacaan dan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu (Agustina, 2008 : 124).
       Membaca kritis adalah kemampuan memahami makna yang tersirat pada sebuah bacaan. Untuk itu, diperlukan kemampuan berpikir dan bersikap kritis. Dalam membaca kritis pembaca dapat pula mencamkan lebih dalam apa yang dibacanya dan diapun akan mempunyai kepercyann diri yang lebih mantap dari pada membaca tanpa usah berpikir secara kritis. Oleh membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik – baiknya (Jahrir 2012 : 90).
       Dilihat dari pengertian membaca kritis menurut para ahli diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa membaca kritis merupakan suatu kegiatan membaca untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara relevan yang kemudian diberi penialian dan dikembangkan.

B.     Ragam Membaca Kritis

1.      Membaca Teliti
Membaca teliti memiliki dua sasaran, yaitu sasaran bentuk dan isi. Yang dimaksud sasaran bentuk ialah ketelitian memahami bentuk bahasa yang digunakan dalam bacaan tersebut. Ketelitian isi yaitu ketelitian membaca dalam memahami makna yang terkandung dalam bacaan tersebut. Membaca teliti adalah kegiatan membaca yang memusatkan kepada ketelitian pehamaman bacaan sehingga pembaca dapat memahami bacaan sampai kepada bagian yang sekecil-kecilnya. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:6)
Secara umum tujuan membaca teliti ialah memahami bacaan secara teliti, baik dari segi kebahasaan maupun dari segi isi bacaan. Secara khusus membaca teliti bertujuan untuk (1) memahami bacaan secara detail dari awal sampai akhir suatu bacan; (2) mengamati secara jeli tenntang ide atau gagasan setiap komponen bacaan; (3) mengamati secara teliti komponen bahasa yag digunakan dala bacan tersebut; (4) meneliti struktur organisasi bacaan secara cermat; dan (5) meneliti tokoh atau pelaku yang terdapat dalam bacaan tersebut (khusus untuk bacaan sastra). (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:6)

2.      Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman merupakan kegiatan membaca yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat. Hal ini juga dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studinya. Pada dasarnya antara belajar dan membaca itu identik, artinya kegiatan membaca lebih banyak dilakukan dengaan membaca pemahaman. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:6)
Membaca pemahaman ialah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami wacana secara tepat. De Boer menyatakan bahwa tingkat pemahaman suatu wacana berbeda, yaitu merentangkan tingkat pemahaman itu mulai dari sama sekaali tidak mengerti sampai pada tingkaat sangat memahami (Alkhaidah, 1992). Membaca pemahaman bertujuan untuk memahami wacana atau bacaan yang berupa (1) ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) ilmu agama, (3) budaya dan adat istiadat, (4) buku-buku sastra dan kesenian, (5) resensi kritis, dan (6) buku-buku drama. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:6)
Membaca pemahaman memiliki beberapa aspek penting yang perlu dikuasai oleh pembaca. Adapun aspek tersebut, antara lain (1) memiliki kosakata yang jumlahnya cukup besar, luas, dan akurat; (2) memiliki kemampuan untuk menafsirkann makna frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana; (3) memiliki kemampuan untuk menangkap ide pokok dan ide penunjang pada wacana yang dibacanya; (4) memiliki kemampuan untuk menangkap out line bacaan dan rinciannya; (5) memiliki kemampuan untuk menangkap urutan peristiwa dalam wacana atau bacaan; (6) kemampuan untuk menangkap maksud penuis dalam wacana tersebut; (7) kemampuan untuk meneliti dan memberikan komentar yang kritis terhadap wacana yang telah dibacanya; (8) kemampuan untuk mengikuti alur yang telah digariskan penulis dalam wacana; (9) kemampuan untuk mengingat masalaah pokok yang terdapat dalam wacana; dan (10) kemampun untuk mengatur kecepatan membaca.
 Pada kegiatan membaca pemahaman, para pembaca sering mengalami kejadian yang mengejutkan, yaitu terjadinya keragaman pemahaman. Hal ini disebabkan oleh (1) tujuan para pembaca beragam, dalam ha ini dapat menimbulkan kekurang-cermatan dalam memahami bacaan; (2) kondisi fisik pembaca yang tidak sama, yang berakibat tingkat konsentrasi pikiran dan perasaan pembaca menurun; (3) para pembaca memiliki minat baca yang tidak sama; (4) para pembaca mengalami kesulitan membac wacana tersebut (Akhadiah, 1992). (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:7)

3.      Membaca Ide

Membaca ide merupakan kegiatan membaca pemahaman yang memusatkan perhatian pembaca untuk menemukan gagasan bacaan tersebut. Gagasan itu bersifat abstrak dan tersirat. Karena itu, pembaca harus dapat menafsirkan bacaan tersebut secara cermat. Membaca ide ialah kegiatan membava yag tujuan utama mencari ide atau gagasan pada sebuah wacana. Menemukan gagasan pada bacaan bukan pekerjaan yang mudah karena gagasan itu bersifat tersirat. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:7)
Tujuan utama membaca ide ialah menemukan gagasan utama pada sebuah bacaan. Tujuan membaca ide untuk (1) memahami gagasan utama pada setiap paragraf dari wacana yang tersedia; (2) memahami gagasan utama pada setiap subbab dari wacana yang telah tersedia; (3) mencari gagasan utama pada setiap bab; dan (4) menemukan gagasan utama pada seluruh wacana dan bacaan. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:7)

4.      Membaca Bahasa

Membaca bahasa lebih menekankan kepada unsur-unsur kebahasaan yang menjadi sasaran utamanya, misalnya morferm, kata, frasa, kalimat, dan wacana. Membaca bahasa ialah kegiatan membaca yang menitikberatkan pada faktor analisis segi-segi kebahasaan. Membaca bahasa banyak digunakan dalam pelajaran di sekolah dalam rangka menambah kosakata dan pengetahuan bahasa bagi siswa di sekolah. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:7)
Membaca bahasa bertujun untuk (1) menambah kosakata bahasa Indonesia, terutama kosakata baru; (2) menambah pengetahuan bahasa, terutama tata bentuk; (3) menambah pengetahuan tentang kalimat baku; (4) menambah pengetahuan tentang pemakaian ejaan; dan (5) menambah pengetahuan tentang wacana. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:7)

5.      Membaca Sastra

Membaca sastra bukan sekedar mencari hiburan dari cerita pendek, novel, dan cerita bersambung, tetapi fungsinya lebih dari itu. Membaca sastra ialah kegiatan membaca yang menitikberatkan pada analisis unsur-unsur sastra. Yang dimaksud unsur-unsur sastra ialah bagian-bagian yang membangun karya sastra. Pada dasarnya sastra dapat dianalisis dari segi intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik ialah unsur yang langsung membangun karya sastra, misalnya tema, alur cerita, setting, sudut pandang, nada, suasana, penokohan, dan sebagainya. Ekstrinsik ialah unsur yang membangun di luar aspek pokok karya sastra, misalnya politik, agama, sosial, kemiskinan, dan sebagainya. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:8)

Tujuan membaca sastra untuk (1) mendapat hiburan atau kesenangan; (2) menganalisi unsur-unsur sastra, misalnya analisi tema cerita, analisis alur cerita, analisis penokohan atau pelaku, analisis setting cerita, analisis nada dan suasana cerita, dan sebagainya; (3) memberikan penilaian terhadap karya sastra; (4) mencari gaya penulisan seorang sastrawan; (5) mengetahui bentuk-bentuk estetika dalam karya sastra; dan (6) menentukan keaslian sebuah karya sastra. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:8).

C.     Membaca Kritis Artikel Ilmiah

Pada umumnya, tulisan yang berupa artikel ilmiah dimuat dalam jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah adalah jurnal yang memuat tulisan dalam bentuk artikel ilmiah. Artikel ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang merupakan hasil penelitian atau hasil penyelidikan terhadap suatu masalah. Artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah adalah artikel yang memiliki kualitas lebih tinggi karena ia merupakan hasil sebuah riset. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:8)

Artikel ilmiah memiliki bentuk, struktur, dan sifat-sifat tertentu. Karena itu, penulisannya harus mengikuti pola, teknik, dan kaidah-kaidah tertentu. Setiap jurnal ilmiah umumnya menggunakan pola dan teknik penulisan yang sama, namun setiap jurnal ilmiah memiliki gaya selingkung yang berbeda dengan jurnal lain. Gaya selingkung tersebut dipertahankan secara konsisten sebagai penciri dan kriteria kualitas teknik dan penampilan jurnal yang bersangkutan. Gaya selingkung ini secara rinci dapat berbeda antara satu majalah dengan majalah yang lain, namun secara umum masih menggunakan kaidah penulisan yang sama. Hal ini merupakan etika penulisan karya ilmiah. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:8)

Pada dasarnya, ada dua jenis artikel ilmiah yang sering dimuat pada jurnal ilmiah, yaitu (1) artikel hasil penelitian dan (2) artikel konseptual atau nonpenelitian. Kedua jenis artikel tersebut berbeda. Ada jurnal ilmiah yang hanya memuat artikel hasil penelitian, misalnya Jurnal Media Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan yang diterbitkan oleh Universitas Negeri Surabaya. Ada juga jurnal ilmiah non-penelitian, misalnya Prasasti, Jurnal Sastra dan Seni yang diterbitkan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:8)


D.    Membaca Kritis Artikel Populer

      Artikel populer adalah artikel yang biasa dimuat di surat kabar atau majalah populer. Artikel jenis ini diitunjukan untuk semua pembaca, tanpa ada klasifikasi, baik dari isi maupun usia pembaca. Ada beberapa ciri artikel populer antara lain (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:8) :

a)      Dimuat di surat kabar dan majalah populer
b)      Isinya bersifat ilmiah populer
c)      Bahasa yang digunakan adalah bahasa populer
d)     Sasaran pembaca artikel populer tidak dibatasi usia dan bidang ilmu atau keahlian
e)      Artikel populer dapat dipahami oleh siapa saja dengan mudah
f)       Artikel populer bersifat ilmiah populer sehingga ia dapat dibahas oleh siapa saja

    Artikel populer lebih lebih mengedepanakan aspek isi yang ringan dan mudah dibaca serta dipahami oleh masyarakat umum. Materi artikel populer sangat umum. Dalam bidang kesehatan dan pendidikan misalnya, terdapat tulisan “Tips Kesehatan Mulut”, “Menjaga Kebugaran Tubuh”, “Pendidikan Anak Usia Dini”, dan sebagainya. Mencermati judul – judul artikel ilmiah populer tersebut dapat disimpulkan bahwa materi tulisan tersebut dapat dicerna oleh siapa saja. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:10)


E.     Memanfaatkan Informasi Secara Kritis Melalui Internet

                        Internet merupakan salah satu media komunikasi yang sangat penting. Apa saja dapat dicari dan ditemukan di internet. Internet merupakan dunia maya yang tanpa batas di dunia ini. Orang dapat menemukan informasi dan melihat gambar apa saja di negar lain, seperti negara yang jauh dari Indonesia. Di internet jarak antarnegara menjadi dekat. Jika diperlukan tulisan tentang kebahasaan, kesasteraan, ekonomi, kesehatan, kehidupan para selebritis, maka seseorang tinggal mengakses internet. Jika dulu, pengetahuan berjalan lamban sebab tidak adanya akses internet, sekarang pengetahuan dari berbagai negara bisa diakses dengan cepat. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:11)

Untuk membaca teks dalam internet, maka perlu diketahui terlebih dahulu cara mengakses internet. Jika seseorang sudah menghadapi komputer atau laptop, dimanapun ia akan dapat menyalahkan dan kemudian mengaktifkannya. Membuka internet dapat dilakukan dengan meng-klik pada internet (dengan kode e) pada desktop komputer. Setelah itu, seseorang dapat mencari bidang yang diinginkannya, seperti bahasa, sastra, ekonomi, dan sebagai dengan cara mencari situs – situs yang diinginkan. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:12)

            Yang perlu diperhatikan adalah tulisan – tulisan atau teks pada internet itu selalu  tidak dalam bentuk teks utuh. Umumnya, teks – teks itu hanya ringkasan atau abstrak saja. Karena itu, kalau membaca atau mencetak teks dari internet perlu dierhatikan betul isi wacana tersebut, agar tidak kecewa. Namun, ada juga teks yang cukup panjang, misalnya dalam bidang   ekonomi, teknologi, dan politik. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:12)

            Untuk mengakhiri kegiatan membaca dari internet seseorang harus menutup program internet itu terlebih dulu, baru kemudian mematikan komputer dan laptop. Pada dasarnya untuk mengakses internet dapat dilakukan dengan dua cara yang paling mudah, yaitu dengan mengakses melalui Hot Spot yang telah terpasang dan telepon kabel. Untuk telepon kabel seseorang tinggal memasukan kabel telepon ke komputer. Jika menggunakan Hot Spot, harus dengan laptop dan harus mengaktifkan wireless dalam laptop tersebut. Sekarang sudah banyak Hot Spot dipasang di kantor – kantor, kampus (jurusan, fakultas), dan tempat tertentu yang dapat diakses oleh siapa saja dan tanpa dipungut biaya. Hal itu akan memudahkan seseorang untuk mencari, mengakses, dan membaca informasi yang diperlukan dari internet. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:12)
            Saat ini, media untuk mengakses internet benar – benar mudah seiring dengan munculnya smartphone. Melalui smartphone, seseorang bila mengakses internet untuk kepentingan akademis ataupun non akademis, misal untuk mengakses jurnal online, menggunakan gps, ataupun untuk mengakses konteks internasional. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:12)


BAB III
SIMPULAN

              Dari pemabahasan memabaca kritis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

       Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara relevan yang kemudian diberi penialian dan dikembangkan. Membaca kritis terdiri dari berbagai ragam, dalam berbagai ragam macam membaca kritis, disetiap ragam dalam membaca kritis memiliki tujuan berbeda serta manfaat yang berbeda pula. Kegiatan membaca kritis dapat terapkan dalam membaca karya ilmiah, artikel populer, maupun melalui jaringan internet.




DAFTAR PUSTAKA

1.      Tim PenulisMPK Bahasa Indonesia. 2015. Menulis Ilmiah. Surabaya : UNESA Press
2.     Agustina. 2008. Pembelajaran Keterampilan Membaca. Padang : UNP Press.
5.      Tersedia online (http://agnesidianti.blogspot.co.id/2013/12/makalah-membaca-kritis.html ) diunduh pada 4 Maret 2017.






Comments

Popular posts from this blog

Kuliah Sambil Mondok?

APA BISA KULIAH SAMBIL MONDOK ? baca dulu cerita gue ini ! Assalamualikum Wr.Wb. Kalian pasti mendengar kehidupan di pondok itu banyak susahnya, banyak dukanya, banyak yang bikin gak enak pokoknya. Apalagi ini udah kuliah sambil mondok emang bisa? gak capek apa? gak salah keputusan lo? nanti gimana ngatur waktunya? nanti banyak aturan-aturannya ya? eitsss.. baca dulu cerita di bawah ini baru nanti simpulkan sendiri kehidupan pondok gak se serem yang kalian pikirkan kok guys :) kenalan dulu yuks pondok pesantren gue bernama PONDOK PESANTREN PELAJAR DAN MAHASISWA BAITUL MAKMUR di Surabaya. Untuk alamatnya ketik aja di google nama pondok gue nanti ada websitenya kok wkwk atau kalian bisa cek instagram kami di @pppm_bm.  Ini teman-teman satu asrama gue.   Asrama Vilbar. Loc : Halaman Depan Antlantis Land, Kenjeran, Surabaya.   Disini gue bakal ceritakan kehidupan anak mahasantri (mahasiswa santri). Pagi sampai sore jadi mahasiswa , sore sampai pagi jadi santri.  Bayangin keren

TIPS MENJAGA MATA TETAP SEHAT MESKI MENATAP LAYAR BERJAM-JAM

  Bagi kamu yang sering berada di depan laptop, komputer atau smartphone karena kerjaan, tugas, maupun alasan lain, tentunya kamu sering menemui masalah mata berarir, merah, dan lelah. Hal ini terjadi akibat radiasi  blue light  yang dipancarkan oleh layar perangkat elektronikmu. Apabila hal ini terus terjadi, bisa saja mata kamu menjadi sakit bahkan parahnya mengalami gangguan penglihatan. Namun kamu tidak perlu khawatir, berikut 5 tips agar mata kamu tetap sehat walaupun sering berada di depan laptop. Yuk cek tips selengkapnya di bawah ini. 1. Atur tingkat kecerahan perangkatmu Kamu bisa menyesuaikan tingkat kecerahan layar perangkatmu sesuai dengan lingkungan sekitarmu. Usahakan jangan terlalu terang atau malah terlalu gelap. Pastikan jika tingkat kecerahan perangkatmu nyaman untuk mata. Jika kamu kurang yakin, kamu bisa mengaktifkan fitur sensor cahaya di smartphonemu yang bisa menyesuaikan  brightness  layar smartphonemu dengan cepat sesuai dengan kondisi cahaya